Wednesday, August 13, 2008

Paijo (Part 2)

Selang berapa hari saya menikmati ketenangan karena ngga bersua dengan Paijo, tanpa sengaja saya bertemu dengannya di simpang empat sore tadi. Inilah percakapan singkat, diantara kami:

Paijo : Mas, walah mas...mas!!!...mati saya!!!...

Saya : Kenapa Jo? Siapa yang mati?

Paijo : Saya dapet klien, mas...

Saya : Klien apa?

Paijo : Kliennnn...pemilik rumah walet...lah...

Saya : Yah bagus dong, sukses kalo gitu...

Paijo : Ini klien pertama saya, mas...

Saya : Selamat deh...

Paijo : Mas, dia punya rumah walet 8 biji, mas...

Saya : bagus...Lalu kenapa???

Paijo : delapan delapannya, sukses semua mas...

Saya : hehehehehe.... So??? Kenapa dia mo pake kamu?

Paijo : Katanya minta tolong, susah hatinya, satu rumah walet dia yang paling dikit sarangnya, kembangnya lama...

Saya : Yah urus aja...kenapa disia-siakan...kamu kan selon...

Paijo : ini yang saya pusingkan mas, rumah walet yang dikasih saya tangani itu, katanya kan paling dikit sarangnya...eh pas saya masuk...dah ribuan sarang mas...mati saya...gimana yang rumah waletnya yang banyak mas...mana saya baru kali ini lagi, masuk rumah walet yang ribuan...pusing saya....didalam tadi!!!...sampe ngences saya liat sarangnya...dan katanya lagi nih, ini rumah walet yang kenaikannya paling jelek dibanding rumah waletnya yang lain...

Saya : jeleknya gimana?

Paijo : katanya tiap tahun rumah walet dia yang disuruh saya tangani ini, kenaikkan sarangnya paling nambah 100 persen aja per tahun, sedangkan 7 rumah waletnya yang lain bisa 400 persen lebih. Apa ga mati saya mas...mana klien pertama lagi...gimana nih mas...kek gitu dibilang jelek ama dia??? rumah walet mertua aja, dari 20an sarang naik jadi 30 aja per tahun dah bersyukur mertua saya...

Saya : kamu kan selon...hajar aja...mumpung rejeki didepan hidung...

Paijo : Hajar gimana...ntar sarangnya berkurang, saya yang dihajar...!!!

Saya : Gampang Jo...

Paijo : Gampang gimana?? Bilang dong mas, bantu saya dong...

Saya : Kalo ga berhasil, kamu bilang aja faktor "O"

Paijo : Apa tuh mas, faktor "O"

Saya : Gini loh, kalo ternyata ga berhasil bilang aja, O0h...Pak maaf.....gitu loh...

Paijo : O...o...o..gimana sih mas...bisa benjol saya...kalo waletnya berkurang...atau saya bilang aja yah, kalo ga berhasil: Pak, populasinya ga dukung...Pak, bumi ngalami pemanasan global...dah wajar pak, susah naiknya...

Saya : Tuh...kamu tauuu...Jo...JO...panjang akal mu...

Paijo : Sapa duluu....PaijooOOOO....Yah udah mas...saya cao dulu yah...saya temui tuh si bos walet...ambil de-pe....

(WrekKk...mo muntah saya.......)

....apa yang terjadi selanjutnya...??? (kita tunggu di Paijo Part3)

Sunday, August 10, 2008

Paket Sarang Burung


Gambar diatas adalah gambar sarang burung walet yang telah dikemas dan siap dikonsumsi yang dipajang disebuah toko. Harganya bisa dibilang standar, yang disebelah kiri karakter sarangnya utuh tapi masih berukuran kecil, dijual seharga 65Yuan sedangkan yang kanan adalah sarang pecahan yang dibentuk sedemikian rupa seperti mangkok dan dijual seharga 40.04Yuan. Kemasan menarik, menggugah selera. Hmm...Berminat?

Saturday, August 9, 2008

Stress Sound or Sound of Stress



Foto diatas adalah foto buku dan CD, Cek Lokasi karangan Drs. Arif Budiman, yang berjudul Menentukan lokasi budidaya walet. Jika kita cari di Gramedia atau Toko Gunung Agung, harganya berkisar Rp.38.500. Harga yang relatif murah untuk sebuah buku walet berikut Bonus CD Cek Lokasi.

Akhir-akhir ini, CD Cek Lokasi ini banyak diperjualbelikan di-internet tanpa buku yang menyertainya dengan harga yang "sangat wah" dan diberi sekian macam judul, mulai dari "durexx sound", "stress sound" sampai "7 keliling pusing sound". CD ini bukanlah berisi suara walet stress tetapi suara styrofoam yang digesekkan ke kaca dengan background campuran suara adzan serta suara gerombolan walet yang samar-samar terdengar. Efek dari walet yang mendengar suara seperti ini, walet akan bergerombol dan memutari sumber suara tanpa berani mendekat. Efek seperti ini diperlukan untuk mengambil data seberapa banyak populasi walet dilokasi tersebut. Suara walet yang sedang stress sangatlah berbeda dengan "suara buatan" dari gesekkan "styrofoam".

Banyak cara yang bisa digunakan untuk mendatangkan dan membuat walet bergerombol tapi tidak semua cara bisa diaplikasikan pada rumah walet. Cara-cara yang salah hanya membuat panjang penantian akan keberhasilan sebuah rumah walet. Penggunaan suara yang tepat dan benar pada rumah walet adalah suatu keharusan. Pada langkah awal mungkin kita hanya memikirkan bagaimana cara agar kita mempromosikan sebanyak-banyaknya pada walet dipersekitaran rumah walet kita agar terpancing datang, berani masuk serta menjelajah kesemua nesting room. Tahapan selanjutnya kita memikirkan bagaimana walet yang telah terpancing masuk untuk tinggal, inap dan bersarang dan tahap selanjutnya kita memikirkan bagaimana walet-walet tersebut mempunyai ikatan yang kuat terhadap koloninya dan membina populasi sebanyak-banyaknya disana.

Wednesday, August 6, 2008

Paijo (Part 1)

Selang beberapa waktu setelah saya membuat tulisan yang berjudul Blog Walet, yang meneriakkan ajakan agar para pembaca rame-rame berubah profesi menjadi konsultan. Si Paijo, karyawan di warnet langganan saya, diam-diam ternyata fans berat blog ini juga.

Inilah percakapan antara saya dan si Paijo, tadi pagi :

Paijo : Mas, kemaren saya baca blog Si Mas, katanya jaman sekarang enaknya jadi konsultan walet yah.

Saya : Iya. Nape? Kamu mau rubah profesi jadi konsultan juga?

Paijo : Iya Mas, pengen ngerubah propesi sekaligus nasib. Gaji n bonus marketing kecil, bini dikampung komplen...

(Sejujurnya, saya ngga tau jabatan nih orang tepatnya sebagai apa, yang saya tahu dia kasir warnet tapi peduli amat..ah..mo ngaku apa juga...toh saya cuman member kok di warnet ini)

Saya : Jo, Emang kamu punya pengalaman diwalet?

Paijo : Punya sih Mas tapi bentar doang, dulu pernah disuruh jaga rumah seriti mertua di kampung. (Lha...Mending disuruh urus, ini malah jaga...bentar pula lagi...walah..Paijo emang oh yeah banget)

(Biar pembaca tau, Kampung si Paijo nih di Lombok sono, dimana sriti ama waletnya baur.)

Saya : Baguslah jika punya pengalaman. Modal itu. Tapi apa kamu yakin bisa?

Paijo : Ttttekad saya dah bulat Mas semenjak baca blog si Mas. The Man Who Has Done Less Than His Best, has done NOTHING, kan Mas? Dan sapa tahu pas usia saya yang ke-55, masuk ranking 128, kayak Pak Budi...

(WELEH..WELEH..bLOG...go...bLOG, salah apa saya bikin blog? menjerumus apa membanttttukah?)

Saya : Hmmm...@#%$...iya deh...Tapi setahu saya, Pak Budi itu peternak sukses lho...bukan konsultan...lagian sriti beda loh ama walet?

Paijo : (Dengan PeDenya)....Kalo sritinya pengen dijadiin walet kan tinggal ditukarin aja Mas, telornya. Lalu gak berapa lama jadi deh sarang waletnya. Kalo Pak Budi sih masih kalah ama saya, Mas. Saya sih punya jiwa enterpenyur sip...

Saya : Entrepreneur!!! Sembranangan kamu... Jadi, kalo ingin dijadiin walet, tinggal ditukar telurnya??? Begitu???...Bagus deh kalo bisa gitu. Terusin saja, Jo.

Paijo : Terimakasih Mas, Tapi support saya yah.

Saya : Oke deh...(dengan terpaksa...)

Nih akibat nulis blog!!! runyam deh jadinya!!! si Paijo jadi terpengaruh.... #@$!*) brrr...brrr...

.....Apa berhasil si Paijo??? ......Kita tunggu di Paijo Part 2.........

>>>Tidak harus di net atau disebuah blog, tapi kapanpun, dimanapun dan siapapun yang ditemui, sepanjang hayat, otak akan terus menerus menerima masukan, baik hal besar maupun sekedar hal sepele yang terkadang tak terpikirkan dan bisa membuat kita terbuai.

Baik Buruk itu pilihan, Download-lah sesuai OS.

150 the richest in Indonesia 2007

Is there your family in here? ...and who knows 1 day you will be in this list...

1 . Budi Hartono (66); Djarum; US$4.2 billion; Cigarettes, bank, property
2. Rachman Halim (60); Gudang Garam; US$3.5 billion; Cigarettes
3. Eka Tjipta Widjaya(84); Sinar Mas; US$3.1 billion; Palm Oil, Pulp, Finance, etc
4. Sudono Salim (92); Salim Group; US$2.8 billion; Food, palm Oil, Finance, etc
5. Putera Sampoerna (59); Sampoerna; US$2.2 billion; Cigarette, Casino, Investment
6. Sukanto Tanoto (57); Raja Garuda Mas; US$1.3 billion; Pulp & Paper, Palm oil
7. Eddy William Katuari (56); Wings Group; US$1.1 billion; Consumer goods
8. Aburizal Bakrie (60); Bakrie Group;US$1.05 billion; Energy, property, telecomm.,
9. Arifien Panigoro (62); Medco Energy; US$900 million; Energy
10. Hary Tanoesoedibyo (42); Global Media Com; US$820 million; Media
11. Boenjamin Setiawan (74); Kalbe Farma; US$650 million; Pharmaceutical
12. Martua Sitorus (47); Wilmar Int’l Holding; US$615 million; Palm Oil
13. Hashim D. (53); Nations Energy; US$595 million; Energy
14. Mochtar Riady (78); Lippo Group; US$585 million; Property, retail, healthcare
15. Chairul Tanjung 45); Para Group; US$565 million; Banking, Media
16.Husain Djojonegoro (58); ABC; US$560 million; Consumer foods
17. Prajogo Pangestu (56); Barito Pacific; US$525 million; Timber, Petrochemicals
18. Edwin Soeryadjaya (58); Saratoga Investama; US$520 million; Mining, infrastructure
19. Peter Sondakh (55); Rajawali Group; US$510 million; Telecomm., cement, hotel
20. Trihatma Haliman (55); Agung Podomoro; US$505 million; Property
21. Sjamsul Nursalim (65); Gajah Tunggal; US$445 million; Tyres, retail, mineral
22. Kartini Mulyadi (77); Tempo Scan Pacific; US$415 million; Pharmaceuticals
23. Osbert Lyman (57); Satya Djaya Raya; US$400 million; Timber, property
24. Paulus Tumewu (55); Ramayana; US$395 million; Retail
25. Tan Siong Kie (91); Rodamas Group; US$375 million; Manufact., consumer good
26. Dasuki Angkosubroto (78); Gunung Sewu; US$365 million; Property
27. Murdaya Po (66); Berca; US$350 million; Manufact., property
28. Sri Prakash Lohia (58); Indorama; US$345 million; Textiles, petrochemicals.
29. Jan Darmadi (66); Darmadi Group; US$340 million; Property
30. Ciputra (76); Ciputra Devp.; US$335 million; Property
31. George & Sjakon Tahija (49/54); Austindo Energy; US$330 million; Energy
32. Teddy P. Rachmat (73); Triputra Group/ Adaro; US$320 million; Coal Mining, manufact.
33. Eddy Sariaatmadja (55); SCTV; US$305 million; Media
34. Gunawan Jusuf (53); Sugar Group; US$ 295 million; Sugar
35. Sofjan Wanandi (63); Gemala & Santini Group; US$290 million; Manufacturing, insurance
36. Yos Sutomo (73); Sumber Mas; US$280 million; Timber
37. Eka Tjandranegara (60); Mulia Group; US$278 million; Property, building material
38. Sugianto Kusuma (56); Agung Sedayu; US$275 million; Property
39. Alexander Tedja (61); Pakuwon; US$270 million; Property, malls
40. Subianto Tjandra (63); Atedja Group; US$265 million; Textile, leather
41. The Nin King (75); Argo Pantes Group; US$260 million; Textile, property
42. Burhan Uray (79); Djajanti Timber; US$260 million; Timber
43. Hadi Surya (71); Berlian Laju Tanker; US$255 million; Shipping
44. Benjamin Jiaravanon (36); CP Indonesia; US$255 million; Feed Mill
45. Adyansyah Masrin (87); Lautan Luas; US$250 million; Chemical, paper
46. Sutanto Djuhar (78); First Pacific; US$250 million; China Investment
47. Tatang Hermawan (56); Fuji Palapa Textile; US$250 million; Textile
48. Tan Kian (49); Dua Mutiara; US$245 miliion; Property, textiles
49. Handojo santosa (43); Ometraco; US$240 million; Feed mill, property
50. Henry Onggo (74); Ratu Sayang Group; US$235 million; Property
51. Bachtiar Karim (50); Musim Mas; US$230 million; Palm Oil
52. Didi Darwis (61); Ling Brothers; US$225 million; Investment, property
53. Hutomo Mandala Putra (45); Humpuss; US$220 million; Shipping
54. Soetjipto Nagaria (67); Summarecon; US$213 million; Property
55. Mu’min Ali Gunawan (68); Panin; US$210 million; Banking, property
56. Jakob Oetama (76); Kompas Gramedia; US$200 million; Media
57. Kiki Barki (68); Tanito Harum; US$195 million; Coal mining
58. Tomy Winata (50); Artha Graha Group; US$185 million; Property, banking
59. Kris Wiluan (57); Citra Mas Group; US$175 million; Petrolium, supplier
60. Dahlan Iskan (56); Jawa Pos; US$172 million; Media
61. Gunawan Tjondro (53); CNI; US$170 million; Consumer goods, property
62. Rudy Suliawan (56); Mid Plaza; US$165 million; Property
63. Jogi Hendra Atmadja (61); Mayora; US$163 million; Consumer foods
64. Johannes Kotjo (62); Apac Centertex; US$162 million; Manufacturing
65. Bambang Trihatmodjo (54); Global MediaCom; US$160 million; Media
66. Muljadi Budiman (51); Honda Prospect; US$160 million; Automotive
67. Rusdi Kirana (44); Lion Air; US$160 million; Airlines
68. Luntungan Honoris (58); Modren Group; US$156 million; Property, Fuji Film
69. Rudy Unyoto (58); Daliatex Kusuma; US$155 million; Textile
70. Soedjono (58); Wirasakti Adimulya; US$150 million; Property
71. Soegiharto Sosrodjoyo (73); Sosro; US$150 million; Consumer foods
72. Eddy Tan (61); Bandung Investment; US$150 million; Textiles, garments
73. Sugianto (61); Metro Garmen; US$150 million; Textiles
74. A Tong (60); Roda Vivatex; US$150 million; Textiles
75. Aksa Mahmud (62); Bosowa Group; US$145 million; Cocoa manufacturing
76. Mardjokie Atmadiredja (70); Surya Toto Indonesia ; US$145 million; Sanitary wares
77. Sri Sultan Hamengkubuwono (61); Sultan Yogyakarta; US$140 million; Property
78. Sudhamek (51); Garudafood; US$135 million; Consumer foods
79. Budi Purnomo Hadisurjo (70); Optik Melawai; US$132 million; Optic chain
80. Cahyadi Kumala (62); Bukit Sentul; US$130 million; Property
81. Basuki Wiwoho (60); Tripatra Engineering; US$130 million; Oil and gas container
82. G. Lukman Pudjiadi (50); Jayakarta Group; US$128 million; Property, hotels
83. Jusuf Kalla (65); Hadji Kalla; US$125 million; Heavy industry, infrast.
84. Sandy Bingei (78); Sumatera Tobacco; US$125 million; Tobacco company
85. Pontjo Sutowo (57); Nugra Sentana Group; US$125 million; Property, hotels
86. Sigit Harjojudanto (56); Arseto Group; US$120 million; Investment
87. Honggo Wendratmo (59); Tirtamas Group; US$120 million; Petrochemicals
88. Soegiarto Adikoesoemo (62); Aneka Kimia Raya; US$120 million; Chemicals
89. Iskandar Widyadi (70); Bank Jasa Jakarta; US$120 million; Banking
90. Tan Tjai Kie (53); Gunung Garuda Steel; US$113 million; Manufacturing, mining
91. Susanto Lim (52); Domba Mas Group; US$112 million; Oleochemical, palm oil
92. Sukamdani Gitosardjono (79); Sahid Group; US$110 million; Property, hotels
93. Sudwikatmono (73); Indika Group; US$110 million; Entertaiment
94. Atang Latief (69); Group Atang Latief; US$110 million; Banking
95. GS Margono (69); Gapura Prima; US$110 million; Property
96. Mintarjo Halim (52); Sandratex; US$110 million; Textile
97. Henry Pribadi (60); Napan Group; US$105 million; Investment
98. Surya Djuhadi (73); Nojorono; US$105 million; Cigarettes
99. Soedarpo Sastrosatomo (87); Samudra Shipping; US$102 million; Shipping
100. Alim Markus (56); Maspion Group; US$100 million; Consumer goods
101. Widarto (62); Sungai Budi; US$98 million; Consumer goods
102. Ishack Charlie (53); Kurnia Tetap Mulia; US$98 million; Hotel, shrimp farming
103. A Siang Rusli (45); Kurnia Tetap Mulia; US$98 million; Entertainment, property
104. Pramukti Surjaudaja(45) ; NISP; US$94 million; Banking
105. Raam Punjabi (64); Multivision Plus; US$90 million; Entertainment
106. Siti Hardijanti Rukmana (58); Citra Lamtoro Gung; US$90 million; Investment
107. Benny Suherman (6o); Studio 21; US$90 million; Cinemas
108. Putra Masagung (47); Gunung Agung; US$90 million; Book stores, property
109. Marimutu Manimanen (52); Busana Apparel; US$90 million; Textile
110. Ibrahim Risjad(73); Risjadson; US$90 million; Investment
111. Hendro Gondokusumo (58); Dharmala Intiland; US$87 million; Property
112. Dick Gelael (73); Fast Food Indonesia ; US$86 million; Restaurant, supermarket
113. Joseph Chuang (58); Petra Foods Group; US$86million; Consumer foods
114. Mulyadi (62); Gunung Geulis; US$86 million; Golf and Contry club
115. Joe Kamdani (71); Datascrip; US$85 million; IT, Office equipment
116. Usman Admajaya(62) ; Bank Danamon (former); US$85million; Investment
117. Kaharudin Ongko (70); Ongko Group; US$85 million; Property, ceramics
118. Benjamin Soeryadjaya (58); Surya Internusa; US$85 million; Property, finance
119. Suryadharma Paloh (56); Indo Cater & Media; US$82 million; Media
120. Djoko Susanto (57); Alfa Retailindo; US$81 million; Retails
121. Husein Sutjiadi (53); Davomas; US$80 million; Cocoa trading
122. Sandiaga Uno (38); Saratoga Capital; US$80 million; Investment
123. Steven Kusuma (44); Bentoel; US$78million; Cigarettes
124. Fajar Suhendra (55); Sumatera Growth; US$76 million; Steel
125. Purnomo Chandra (60); Blue Bird; US$75 million; Transportation
126. Husen Lumanta (62); Himalayatex; US$75 million; Textile
127. Setiawan Djody (58); Setdco Group; US$72 million; Shipping
128. Boedi Mranata (55); Jasa Angkasa Semesta; US$71 million; Bird nest
129. Rachmat Gobel (45); Gobel International; US$70 million; Electronics
130. SD Darmono (58); Jababeka; US$70 million; Property
131. Bambang Setijo (58); Pan Brothers; US$70 million; Textiles
132. Teddy Tohir (72); Trinugraha Tohir; US$70 million; Media, investment
133. MS Hidayat (54); MSH Group; US$70 million; Property
134. Johannes Siegfried (42); Deli Indah Perkasa; US$70 million; Bird nest
135. Ilham & Tareq Habibie (44/42); Ilthaby Rekatama; US$68 million; Investment
136. Awong Hidjaya (56); Bank Djasa Artha; US$67 million; Banking
137. Sugiono Wiyono (55); Trikomsel; US$65 million; Electronics
138. Hendro Setiawan (54); Pikko Group; US$63 million; Property
139. Bambang Wiyogo (54); Kuningan Protama; US$62 million; Property
140. Probosutejo( 77); Mercu Buana Group; US$61 million; Property
141. Jahja Santoso (62); Sanbe Farma; US$60 million; Phamaceutical
142. Lesmana Basuki (84); Sejahtera Bank Umum; US$60 million; Banking
143. Frans Siswanto (63); Saka Agung Abadi; US$58 million; Property
144. Harry Harmain Diah (75); AIA Group; US$57 million; Insurance
145. Sudjono Karim (44); Capella Group; US$55 million; Automotive
146. Oei Hong Djien(68); Djarum; US$53 million; Tobacco
147. Suzie Darmawan (45); Body Shop, Centro; US$52 million; Consumer goods
148. Rachmat Mulya Suryahusada (58); Bank Bumi Artha; US$51 million; Banking
149. Lisa Tirto Utomo (56); Tirta Investama; US$50 million; Investment
150. Ipung Kurnia (44); Hero; US$50 million; Retail
...
...
...
...
...
...
1000000000001. Funny Swiftlet (1th 8bln); Blogger; US$XX; Bird nest

...walah jauuuhhhh bro kejar rangking ke-128...
...pada usia 55tahun, harus rangking ke-127...
...ketinggian ngga???...

Tuesday, August 5, 2008

Blog Walet

Ada 3 Blog yang membahas tentang walet yang menarik perhatian saya dari sekian blog walet di net. Ketiga Blog ini dibuat oleh blogger asal Malaysia. Terlepas dari apa maksud dan tujuan mereka dibalik sebuah blog, yang jelas mereka begitu antusias menuangkan semua yang mereka tahu tentang walet. Beberapa tulisan atau tips-tips mereka ada yang bermanfaat dan bisa dipraktekkan di rumah walet kita.

Kenyataannya Indonesia sebagai pelopor dan produsen terbesar dalam industri sarang walet malah masih serba tertutup. Itu bagus atau tidak? Bisa iya bisa tidak. Seperti yang kita ketahui rumah walet di Indonesia terus menjamur sedangkan populasi walet sepertinya stagnan bahkan disatu tempat makin hari makin merosot karena walet pada migrasi kedaerah yang pakannya lebih terjamin. Bisa jadi dengan kita mempublikasikan segala hal tentang walet, orang-orang mulai berpikir dua kali buat dirikan rumah walet baru. Tapi bisa jadi yang terjadi malah sebaliknya.

Nah dari cerita diatas, kalo kita ikut-ikutan publikasi, siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan? Yang jelas dengan kondisi saat ini, konsultan walet lah yang paling diuntungkan. Lalu bagaimana? Kita publikasi atau tidak?
Wah, ngga usah pusing. Kan udah dijawab tadi. Konsultan yang paling untung saat ini.
Karena itu, marilah kita rame-ramein bursa konsultan daripada nungguin rumah walet tahunan yang isinya kecoa. Betul ngga?
Targetnya siapa?
Malaysia dan Thailand dong!!!
Kok ngga di Indonesia?
Indonesia sih jago ngecap doang...
Masa jeruk makan jeruk...kwakakaka...
Jadi publikasi pa tidak?
Wah bego kamu, kalo pengen tenar yah publikasi dong...
Gitu aja kok repot...

Monday, August 4, 2008

Tukar Guling Rumah Walet

Investasi rumah walet bisa dikatakan investasi jangka panjang yang membutuhkan modal besar, bagi saya loh, ntah bagi orang lain. Punya rumah walet bukan berarti setelah sekian bulan lalu bisa panen kiloan dan kaya raya. Masih panjang bro perjalanannya. Saat ini dimana rumah walet dimana-mana jangan mimpi-lah panen kiloan dalam waktu singkat itu gampang. Asli susah bro. Butuh kesabaran dan ketelatenan. Waletnya kering, rumah waletnya banjir.
Nah kalo dah terlanjur punya rumah walet yang tahunan tapi isinya kecoa doang atau sebiji sarang, saya usulin dirombak bikin tempat karaoke atau panti pijit, lebih menguntungkan coy. Drop walet-walet bergincu disana, wah wah wah...ga pake suara pun dijamin walet-walet jantan pada datang. Cocok?

Funniest Swiftlet Blog

Selamat Datang di Funniest Swiftlet Blog
Blog yang berisikan semua hal lucu tentang dunia walet.
Dunia walet, dunia duit. Dunia duit, kita punya dunia.
Dengan catatan jika rumah waletnya berisi yah.
Jika tidak berisi, silahkan mampir di blog ini.
Buat hilangkan stress dan ngetawain diri sendiri.

Selamat Membaca...