Thursday, December 11, 2008

Ingin Sukses? Jadilah Konsultan!


Jadi konsultan supaya sukses? Apakah memang harus begitu? Bagaimana jika saat ini kita ”bukan seorang konsultan”, melainkan seorang karyawan sebuah perusahaan, ataupun seorang pemilik perusahaan yang tidak berhubungan dengan usaha konsultasi? Apakah berarti kita harus berubah haluan bisnis?

Menurut John La Valle seorang konsultan bisnis, apa pun pekerjaan yang kita lakukan, jika ingin sukses, kita harus bertindak sebagai seorang konsultan. Apa yang dilakukan konsultan? Apa prinsip yang diterapkan oleh seorang konsultan untuk meraih sukses? Simak yang berikut.

APA YANG DILAKUKAN SEORANG KONSULTAN?
Mengidentifikasi dan mendiagnosis masalah. Kita datang kepada seorang konsultan karena kita memiliki masalah. Untuk masalah fisik, kita pergi ke dokter. Untuk masalah psikis, kita pergi ke psikolog atau psikiater. Untuk masalah hukum, kita mengunjungi ahli hukum. Untuk masalah keuangan, kita pergi ke konsultan keuangan. Jadi, seorang konsultan senantiasa bergelut dengan masalah para pelanggannya.
Lalu, apa yang dilakukan selanjutnya? Tentu saja mendiagnosis masalah tersebut: kapan masalah muncul, apa saja gejalanya, apa pemicunya, mengapa demikian. Diagnosis menyeluruh secara objektif ini dilakukan untuk mengidentifikasi akar masalah yang dihadapi ”pasien”. Dalam setiap pekerjaan, kita pasti menghadapi masalah. Jika ingin sukses, jangan lari dari masalah tersebut. Jangan pula mencoba untuk menutup-nutupinya. Sebaliknya, tangani masalah dengan sikap seorang konsultan. Diagnosis gejalanya secara menyeluruh untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang dihadapi.
Menawarkan opsi jalan keluar. Jika akar permasalahan sudah berhasil ditemukan, akan lebih mudah bagi seorang konsultan untuk menawarkan opsi jalan keluar ataupun penyembuhan dari masalah yang dihadapi pelanggan. Seorang konsultan yang baik umumnya tidak memaksakan satu opsi jalan keluar. Ia akan membantu pelanggan untuk memilih satu opsi dari beberapa alternatif jalan keluar yang ditawarkan.
Tiap alternatif diikuti dengan konsekuensi yang mengikutinya sehingga pelanggan lebih siap untuk memilih yang terbaik. Demikian pula dengan apa yang bisa kita lakukan di tempat kerja. Dalam memikirkan dan menawarkan jalan keluar, kita harus mempertimbangkan berbagai aspek yang terkait dalam tiap solusi agar solusi bisa dijalankan dengan sukses.
Jika kita bisa diandalkan untuk memberikan jalan keluar, pasti kita akan mendapat perhatian dan dukungan dari banyak orang untuk meraih sukses. Misalnya, jika kita bergerak di bidang asuransi, tawarkanlah berbagai opsi perlindungan untuk masa depan (perlindungan terhadap kesehatan, hari tua, pendidikan anak). Jika kita bergerak di industri sepatu olahraga, tawarkanlah opsi berolahraga dan bergerak dengan nyaman dan sehat melalui sepatu yang kita produksi.
Fokus pada satu keunggulan. Menurut Vince Lombardi, mutu kehidupan seseorang ditentukan oleh kedalaman komitmen orang tersebut pada satu keunggulan, apa pun bidang yang dipilihnya. Demikian pula dengan seorang konsultan. Konsultan mempunyai spesialisasi terhadap satu bidang, dan berusaha menjadi unggul dalam bidang tersebut. Banyak orang sukses yang fokus pada satu keunggulan, sehingga ia menjadi sangat baik pada bidang tersebut. Misalnya: Leonardo da Vinci yang memiliki berbagai talenta, memfokuskan diri untuk unggul pada karya seni.
Bagaimana dengan kita? Kita harus segera memutuskan untuk menjadi yang terbaik pada apa pun bidang yang telah kita pilih untuk kita tekuni. Komitmen yang kuat untuk menjadi sangat baik atas apa yang kita kerjakan, dapat menjadi titik yang menentukan untuk meraih sukses dalam hidup kita.
Menjadikan segalanya lebih baik. Walaupun segala sesuatu sudah berjalan baik (tidak ada masalah), bukan berarti tidak ada kesempatan untuk menjadikannya lebih baik: lebih mudah, lebih sederhana, lebih cepat selesai, lebih banyak, lebih unggul dalam kualitas, ataupun lebih praktis. Pada prinsipnya, seorang konsultan diharapkan dapat menawarkan perubahan ke arah yang lebih baik. Bagaimana penerapannya dalam pekerjaan kita sehari-hari? Jangan puas terhadap apa pun yang ada saat ini. Pastikan bahwa kita senantiasa menggulirkan perubahan ke arah yang lebih baik: menjadikan proses kerja lebih cepat, hasil kerja lebih baik, pesanan lebih banyak, keuntungan lebih besar.

APA PRINSIP SEORANG KONSULTAN YANG SUKSES?
Tidak mudah memang untuk bertindak sebagai seorang konsultan untuk meraih sukses. Seringkali kita cenderung untuk bertindak sebagai seorang ”diktator” yang ingin memaksakan kehendak, dan memfokuskan pada kepentingan sendiri, bukan kepentingan ”pelanggan” yang kita layani. Untuk dapat bertindak sebagai seorang konsultan yang sukses, ada lima prinsip dasar yang bisa kita terapkan, yaitu:
Masalah adalah kesempatan. Mendengar kata masalah saja, banyak orang sudah gemetar. Jika mungkin, banyak orang yang ingin lari saja dari masalah, atau jika masalah tidak terhindarkan, masalah tersebut disembunyikan dari publik. Tidak demikian dengan seorang konsultan. Konsultan bahkan ”hidup” dari masalah. Bagi seorang konsultan, masalah adalah kesempatan yang membuka jalan untuk berbisnis dan meraih sukses. Jadi, ketika menghadapi masalah, seorang konsultan akan tertantang untuk menyelesaikannya.
Jika ingin sukses seperti seorang konsultan, jangan takut terhadap masalah.
Solusi adalah keunggulan. Jika masalah adalah kesempatan untuk berbisnis guna meraih sukses, maka bagi seorang konsultan, solusi adalah ”keunggulan” yang bisa ditawarkannya bagi pelanggan. Jadi, solusi memegang peran penting dalam berbinis.
Pentingnya peranan sebuah solusi yang ditawarkan, menjadikan seorang konsultan menaruh perhatian besar untuk senantiasa menawarkan solusi yang unggul, yang lebih unggul dari para pesaingnya di industri yang sama. Untuk itu, seorang konsultan bersedia mendedikasikan tenaga, pikiran, dan sarana untuk mendapatkan solusi yang terbaik bagi masalah yang dihadapi oleh pelanggan. Demikian pula dengan kita yang ingin meraih sukses. Kita harus berusaha menawarkan solusi yang terbaik (bukan yang biasa-biasa saja).
Pengetahuan adalah aset. Agar dapat menawarkan solusi yang unggul, diperlukan pengetahuan yang kaya terhadap setiap permasalahan yang dihadapi. Jadi, pengetahuan harus senantiasa di-upgrade (diperbarui, dilengkapi, dan ditingkatkan), agar keunggulan dalam memberikan solusi bisa selalu terjaga.
Bagaimana caranya? Tentu saja dengan pembelajaran berkelanjutan. Banyak yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan pengetahuan, antara lain: bergabung dengan 10% yang terbaik di bidang yang kita tekuni, membaca berbagai jenis bacaan yang langsung terkait dengan bidang kita, menghadiri berbagai diskusi, pelatihan, seminar yang menunjang keahlian kita, ataupun bersikap terbuka untuk belajar dari orang lain.
Semakin banyak pengetahuan kita, semakin luas wawasan kita, semakin tajam analisis kita, maka semakin unggul solusi yang kita tawarkan. Dengan demikian semakin percaya orang lain akan kualitas kita untuk menawarkan solusi.
Pertanyaan adalah senjata. Bagi seorang konsultan yang senantiasa bergelut dengan berbagai masalah yang dihadapi oleh kliennya, pertanyaan adalah senjata yang ampuh untuk mendapatkan solusi.
Seorang konsultan akan terus bertanya ”Mengapa?” tidak hanya satu kali, tetapi beberapa kali, sampai tidak ada lagi yang bisa dipertanyakan. Setiap pertanyaan membuka kesempatan untuk menemukan alternatif jalan keluar. Pertanyaan bisa ditujukan pada diri sendiri, orang lain, ataupun pelanggan. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini menjadikan segalanya lebih jelas, sehingga lebih mudah untuk menyusun strategi mencari jalan keluar.
Sikap ”ingin tahu” yang melahirkan serentetan pertanyaan perlu kita adopsi untuk melengkapi kita dengan senjata pengetahuan yang unggul.
Kepercayaan adalah modal usaha. Kepercayaan adalah modal utama dari sebuah usaha konsultasi. Tanpa adanya rasa percaya pelanggan pada konsultan, usaha ini akan hancur. Masyarakat akan menghubungi seorang konsultan, karena ada rasa percaya pada konsultan tersebut. Untuk itu, seorang konsultan akan senantiasa memupuk kepercayaan dengan bertindak profesional dan menunjukkan integritas yang tinggi.
Ia tidak akan berbohong hanya untuk mendapatkan uang semata. Ia juga tidak akan mengorbankan kualitas karena mengejar kuantitas ataupun target bisnis semata.
Jika memang ada masalah yang sulit diselesaikannya sendirian, pasti ia akan merekomendasikan klien untuk menghubungi ahli lain yang bisa membantu klien tersebut. Konsistensi dalam perkataan dan perbuatan juga dilakukan untuk memupuk kepercayaan.
Demikian pula dengan kita di tempat kerja. Untuk membuat orang lain mendukung kita, kita perlu menjadikan kepercayaan sebagai modal usaha. Menurut Brian Tracy, seorang konsultan bisnis yang sukses, kita sebaiknya jangan pernah melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak kita yakini sebagai hal yang benar, baik, dan jujur.
Kita juga dianjurkan untuk tidak mengkompromikan integritas kita demi apa pun, dan agar kita bertindak sesuai dengan standar tertinggi yang kita kenal. Jadi, untuk meraih sukses, kita perlu mengambil keputusan untuk secara konsisten menjunjung tinggi integritas kita yang dapat menumbuhkan kepercayaan orang lain pada kita.
Apa pun bidang usaha yang kita tekuni, apa pun produk ataupun jasa yang kita tawarkan, kita perlu mengadopsi sikap seorang konsultan dan prinsip dasar yang diterapkannya. Dengan bertindak sebagai seorang konsultan, kita bisa meraih sukses dengan menjadikan produk dan jasa yang kita tawarkan bukan semata sebagai ”barang dagangan”, tetapi sebagai solusi atas masalah yang dihadapi pelanggan. Selamat mencoba.

sumber : http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2004/1130/man01.html

Nb : Jo, dah baca belum? Kalo udah, baca 1x lagi. Bagus buat kamu, biar lebih "profesional" dan ngga berantem mulu ama "rekan se-profesi". Masa sesama bus kota aja saling nyalip?
Yaaah malu lah, masa malu dong?

Monday, December 1, 2008

Aneh

Kemaren saya terima email dari Paijo, bunyinya:
Mas, Tolong download file ini dong, di link ini, ntar filenya di attachment ke email-ku yach. Thanks before.

Kedengerannya sederhana aja. Tapi coba, mana sisi anehnya?
Saya disuruh download file yang dia sudah tahu alamatnya trus kok disuruh ngirim ke emailnya segala, apa gak aneh tuch...haha....dunia ini emang aneh.

Monday, November 24, 2008

Friday, November 21, 2008

Thursday, November 20, 2008

Jangan Ada Dusta


Oleh-oleh dari Pontianak

Sunday, September 14, 2008

Wang Organisation Semua Grap

Teman-teman dan pembaca blog ini pasti udah pernah ke pasar. Beragam jenis dagangan tersedia disana. Dari ayam sampai ikan, dari bayam sampai brokoli, lengkap. Style marketing penjualnya juga macam-macam. Asik dan menghibur. Terkadang malah bikin "ngakak" liat pedagang yang paksain "gaya dagangnya" biar cepet laku hari itu juga. Seperti tukang koyok, selalu bilang koyoknya No.1 Ampuh, Paten, Cap Jempol dan Bla..Bla..Bla..

Kebetulan saya melintas tadi dan mau ngga mau, turut mendengar "promo iklan koyok" si abang. Dan saya perhatiin, orang-orang bukannya membeli tapi pada tertawa.
Nasib si abang...

Bapak-bapak, ibuk-ibuk, kakek nenek...silahkan coba...Silahkan coba koyok Cap Jempol...
Koyok Cap Jempol...Oh Yeah...Koyok Cap Lemot...No Way...
Pegel, linu, kram otot, sakit kepala, terkilir, kena gigitan nyamuk, perut mules...susah buang air besar...pektai dan bla..bla..bla..tuntas..tas..tas..tas...dengan 1 tempelan koyok mutakhir asli Cap Jempol...

Kebetulan saya ngga pegel...yah sambil lalu aja...



Kasihan juga liat si abang...dah koar-koar ngga ada yang minat...ama "koyok" nya.
Tapi canggih juga "koyok" nya, bisa buat "pektai" juga...loh...

Saturday, September 13, 2008

Lampu Pemikat


Pro kontra soal lampu sebagai pemikat tidak akan ada habisnya jika kita tidak membuktikannya sendiri. Tapi setidaknya dari gambar diatas, lampu yang ngga dinyalain pun terbukti bisa digunakan sebagai pemikat :p .... kaburrrr....

Walet Bukan


Asian Palm Swift
(Cypsiurus Balasiensis)

Wednesday, September 3, 2008

Walet Money - Manisnya Walet (lanjutan)

Lanjutan tulisan kemaren...

Kategori Low Risk


1. Tukang Pasang Sirip Walet
Yang ini sih perlu keahlian perkayuan. Pasang papan sirip sih mesti rapat, kalo cor-an dak bergelombang sih kapok tuh tukang, habisnya harus ngikutin kontur dak-nya. Tapi ngomong-ngomong lumayan juga penghasilannya. Upah pasang per papan 4 meter-an sekarang ini 12rb-an.

2. Tukang pasang audio walet
Kalo yang ini, upah per tweeter yang dipasang saat ini sekitar 3rb-an yah. Si Tukang pasang audio dan tweeter sih mesti ngerti posisi tweeter yang pas sama desain rumah waletnya, sama seperti pasang papan sirip, harus punya skill dan pengalaman yang banyak karena tiap-tiap rumah beda desain. Belum lagi soal berapa channel dan tata suara seperti apa yang mau dipakai si pemilik. Mau dapat penghasilan lebih dari sekedar tukang pasang? Yah jual sekalian player-nya atau produk-produk walet yang lain.


Kategori No Risk

Cuma 1. Nulis Blog. hihihihi... Syukur-syukur ada yang nawarin iklan...


Sebenarnya kalo mau dijabarin masih banyak lagi bidang-bidang yang berkaitan dengan dunia walet yang bisa dijadiin income. Semua tergantung pinter-pinter kitanya. Yang paling penting sih gimana nge-jual diri biar laku, dengan cara menghipnotis boleh, dengan cara iklan dimedia juga boleh. Terserah mau dengan cara apapun juga...ngga ada yang larang...paling kalo ada yang menyeleneh kena tegur: om pantau...

Kategori-kategori resiko disini cuman ilustrasi aja, sebenarnya resiko tertinggi menurut saya, si pemanjat tebing gua walet...itu karena saya sendiri ngga sanggup melakukannya hahaha....

...Udah dulu yah...sekian sari berita hari ini...

Monday, September 1, 2008

Walet Money - Manisnya Walet

Nih...Ada berapa jalan yang bisa kita tempuh untuk nambah-nambah income di dunia walet.


Kategori High Risk

1. Bikin Rumah Burung
Modal lumayan gede...Tempo BEP lumayan lama tergantung seberapa jauh pendalaman kita tentang walet dan segala aspeknya...perlu pendalaman lebih jauh sebelum terjun...tapi jangan terlalu lama mikirnya...ntar malah pesong...hehe...No Risk No Gain kata orang...Jadi syukur, Ga Jadi Yah Jadi Tempat Karaoke...Gampang aja...asal ngga rugiin orang.

2. Penadah Sarang
Yang ini terbagi dua: importir dan pengepul.

Eksportir

Eksportir jelas butuh modal gede biasanya juga diikuti usaha cuci sarang. Butuh rekanan pengepul yang banyak biar kebutuhan pasar terpenuhi terus. Resiko lumayan besar, harus banyak tahu shortcut untuk menghindar pajak.

Pengepul
Wah ini profesi paling nikmat...sayang profesi seperti ini dah mulai banyak saingan....Cilakanya harga sarang sering dikendalikan sama pengepul...selisih harga beli sarang dari peternak sama harga eksportir bisa diatur sesukanya dengan berbagai macam alasan...peternak kena imbas...tapi mau gimana kalo lagi BU...hehehe...Seperti pas musim olympiade kemaren...harga sarang ga karu-karuan...bilang security lagi ketat lah di China...sarang susah masuk, Ntar Pas Masuk Bulan Puasa...bilang...ah buruh-buruh tukang cuci sarangnya pada libur...harga sarang lagi ga bagus nih...cieeh..macem-macem alasan bisa dibentuk...

Ngomong-ngomong, diantara pembaca, anaknya ada yang suka main "LEGO" gak? Itu mainan bagus buat kreatifitas si anak...kreatifitas itu sangat berguna...

Pinter-pinter cari alasan, itu termasuk kreatifitas...juga khan???

3. Jasa Cuci Sarang
Pekerjaan cuci sarang nih biasanya dilakukan oleh importir langsung. Pemain lama biasanya udah tau "sela" buat menghindari kerugian dari penyusutan berat sarang. Pekerjaan seperti ini butuh tenaga kerja banyak dan ahli dalam hal bersih-bersih sarang. Tenaga kerja yang dah ahli biasanya bersihin 1 sarang, cukup 20-30 menit saja.


Kategori Mid Risk

1. Peneliti Walet
Yang ini, kalo penelitiannya menggugah dunia, jangan dikata lagi...bakal tenar...tapi duitnya???...hehehe...itu sih pinter-pinter aja...mau dijual hasil penelitiannya, apa mau disimpan buat sendiri hahaha...kan ga ada untungnya juga...jadiin duit aja...jual hasil penelitiannya ke konsultan walet...kalo hatinya baik..yah disumbangkan aja...FREE...hitung-hitung amal...

...tapi amal ke orang yang ngga membutuhkan, apa amalnya ngga salah alamat tuh???

Oh yah saya mau tambahin, peneliti sepertinya harus menjiwai yah sama kerjaannya, harus emang minat sama dunia yang ditekuninya. Perlu semedi sekian lama di gua-gua walet hahaha...buat liatin prilaku walet...bukan jadi mbah gunung kawi loh...ntar jadi penerawang nomer togel pula...

2. Bikin Buku Walet
Kalo ada pengetahuan tentang walet dikiiiiit aja lalu coblak cablek dari buku-buku walet yang telah beredar atau blog-blog walet di net lalu ringkasin sendiri sambil nambah-nambah kata-kata yang agak njlimet biar kelihatan ada nilai edukasinya. Nah yang ini bakal dapat income dan tenar ....kalo sukses loh bukunya. Tapi saya yakin sukses. Bisnis walet lucrative kok...peminatnya banyak. Ntar arahnya bisa ke konsultan, ceritanya jadi S-2 gitu loh. Tapi jangan ngikutin jejak si Paijo, selon banget. Ga ada apa-apanya langsung maju...

Tapi ada yang saya mau tambahin nih...Kalo pembaca ada niat bikin buku....pliiisss deh... jangan bahas kaca susu...kaca susu mulu...bosen tiap buku itu-itu doang isinya...coba nulis buku walet yang lain daripada yang lain. Misalnya: Buku tentang Bleaching Bulu Walet atau Buku tentang Strategi jadi Konsultan Walet Sukses... Coba deh yang gini-gini...Pasti Best Seller...


Kategori Low Risk


....waduh besok deh saya lanjutin...lagi ada panggilan alam nih....
...see u..

Mohon Maaf Yah...

Sori nih pembaca, akhir-akhir ini sibuk, ga sempat nulis blog, lagi rombak rumah walet kosong buat dijadiin tempat karaoke. Oh yah, kemaren Paijo ada email saya minta tips dan saran, bagaimana hadapi kliennya. Saya pikir, lebih baik saya utarakan saja secara gamblang di blog ini ketimbang buat Paijo tok. Biar yang pembaca bisa ngikut jejak si Paijo. Lumayanlah buat nambah-nambah income...hehe...betul tidak??? (...dengan gaya aa gym)

Oke, lanjutin baca didepan...

Wednesday, August 13, 2008

Paijo (Part 2)

Selang berapa hari saya menikmati ketenangan karena ngga bersua dengan Paijo, tanpa sengaja saya bertemu dengannya di simpang empat sore tadi. Inilah percakapan singkat, diantara kami:

Paijo : Mas, walah mas...mas!!!...mati saya!!!...

Saya : Kenapa Jo? Siapa yang mati?

Paijo : Saya dapet klien, mas...

Saya : Klien apa?

Paijo : Kliennnn...pemilik rumah walet...lah...

Saya : Yah bagus dong, sukses kalo gitu...

Paijo : Ini klien pertama saya, mas...

Saya : Selamat deh...

Paijo : Mas, dia punya rumah walet 8 biji, mas...

Saya : bagus...Lalu kenapa???

Paijo : delapan delapannya, sukses semua mas...

Saya : hehehehehe.... So??? Kenapa dia mo pake kamu?

Paijo : Katanya minta tolong, susah hatinya, satu rumah walet dia yang paling dikit sarangnya, kembangnya lama...

Saya : Yah urus aja...kenapa disia-siakan...kamu kan selon...

Paijo : ini yang saya pusingkan mas, rumah walet yang dikasih saya tangani itu, katanya kan paling dikit sarangnya...eh pas saya masuk...dah ribuan sarang mas...mati saya...gimana yang rumah waletnya yang banyak mas...mana saya baru kali ini lagi, masuk rumah walet yang ribuan...pusing saya....didalam tadi!!!...sampe ngences saya liat sarangnya...dan katanya lagi nih, ini rumah walet yang kenaikannya paling jelek dibanding rumah waletnya yang lain...

Saya : jeleknya gimana?

Paijo : katanya tiap tahun rumah walet dia yang disuruh saya tangani ini, kenaikkan sarangnya paling nambah 100 persen aja per tahun, sedangkan 7 rumah waletnya yang lain bisa 400 persen lebih. Apa ga mati saya mas...mana klien pertama lagi...gimana nih mas...kek gitu dibilang jelek ama dia??? rumah walet mertua aja, dari 20an sarang naik jadi 30 aja per tahun dah bersyukur mertua saya...

Saya : kamu kan selon...hajar aja...mumpung rejeki didepan hidung...

Paijo : Hajar gimana...ntar sarangnya berkurang, saya yang dihajar...!!!

Saya : Gampang Jo...

Paijo : Gampang gimana?? Bilang dong mas, bantu saya dong...

Saya : Kalo ga berhasil, kamu bilang aja faktor "O"

Paijo : Apa tuh mas, faktor "O"

Saya : Gini loh, kalo ternyata ga berhasil bilang aja, O0h...Pak maaf.....gitu loh...

Paijo : O...o...o..gimana sih mas...bisa benjol saya...kalo waletnya berkurang...atau saya bilang aja yah, kalo ga berhasil: Pak, populasinya ga dukung...Pak, bumi ngalami pemanasan global...dah wajar pak, susah naiknya...

Saya : Tuh...kamu tauuu...Jo...JO...panjang akal mu...

Paijo : Sapa duluu....PaijooOOOO....Yah udah mas...saya cao dulu yah...saya temui tuh si bos walet...ambil de-pe....

(WrekKk...mo muntah saya.......)

....apa yang terjadi selanjutnya...??? (kita tunggu di Paijo Part3)

Sunday, August 10, 2008

Paket Sarang Burung


Gambar diatas adalah gambar sarang burung walet yang telah dikemas dan siap dikonsumsi yang dipajang disebuah toko. Harganya bisa dibilang standar, yang disebelah kiri karakter sarangnya utuh tapi masih berukuran kecil, dijual seharga 65Yuan sedangkan yang kanan adalah sarang pecahan yang dibentuk sedemikian rupa seperti mangkok dan dijual seharga 40.04Yuan. Kemasan menarik, menggugah selera. Hmm...Berminat?

Saturday, August 9, 2008

Stress Sound or Sound of Stress



Foto diatas adalah foto buku dan CD, Cek Lokasi karangan Drs. Arif Budiman, yang berjudul Menentukan lokasi budidaya walet. Jika kita cari di Gramedia atau Toko Gunung Agung, harganya berkisar Rp.38.500. Harga yang relatif murah untuk sebuah buku walet berikut Bonus CD Cek Lokasi.

Akhir-akhir ini, CD Cek Lokasi ini banyak diperjualbelikan di-internet tanpa buku yang menyertainya dengan harga yang "sangat wah" dan diberi sekian macam judul, mulai dari "durexx sound", "stress sound" sampai "7 keliling pusing sound". CD ini bukanlah berisi suara walet stress tetapi suara styrofoam yang digesekkan ke kaca dengan background campuran suara adzan serta suara gerombolan walet yang samar-samar terdengar. Efek dari walet yang mendengar suara seperti ini, walet akan bergerombol dan memutari sumber suara tanpa berani mendekat. Efek seperti ini diperlukan untuk mengambil data seberapa banyak populasi walet dilokasi tersebut. Suara walet yang sedang stress sangatlah berbeda dengan "suara buatan" dari gesekkan "styrofoam".

Banyak cara yang bisa digunakan untuk mendatangkan dan membuat walet bergerombol tapi tidak semua cara bisa diaplikasikan pada rumah walet. Cara-cara yang salah hanya membuat panjang penantian akan keberhasilan sebuah rumah walet. Penggunaan suara yang tepat dan benar pada rumah walet adalah suatu keharusan. Pada langkah awal mungkin kita hanya memikirkan bagaimana cara agar kita mempromosikan sebanyak-banyaknya pada walet dipersekitaran rumah walet kita agar terpancing datang, berani masuk serta menjelajah kesemua nesting room. Tahapan selanjutnya kita memikirkan bagaimana walet yang telah terpancing masuk untuk tinggal, inap dan bersarang dan tahap selanjutnya kita memikirkan bagaimana walet-walet tersebut mempunyai ikatan yang kuat terhadap koloninya dan membina populasi sebanyak-banyaknya disana.

Wednesday, August 6, 2008

Paijo (Part 1)

Selang beberapa waktu setelah saya membuat tulisan yang berjudul Blog Walet, yang meneriakkan ajakan agar para pembaca rame-rame berubah profesi menjadi konsultan. Si Paijo, karyawan di warnet langganan saya, diam-diam ternyata fans berat blog ini juga.

Inilah percakapan antara saya dan si Paijo, tadi pagi :

Paijo : Mas, kemaren saya baca blog Si Mas, katanya jaman sekarang enaknya jadi konsultan walet yah.

Saya : Iya. Nape? Kamu mau rubah profesi jadi konsultan juga?

Paijo : Iya Mas, pengen ngerubah propesi sekaligus nasib. Gaji n bonus marketing kecil, bini dikampung komplen...

(Sejujurnya, saya ngga tau jabatan nih orang tepatnya sebagai apa, yang saya tahu dia kasir warnet tapi peduli amat..ah..mo ngaku apa juga...toh saya cuman member kok di warnet ini)

Saya : Jo, Emang kamu punya pengalaman diwalet?

Paijo : Punya sih Mas tapi bentar doang, dulu pernah disuruh jaga rumah seriti mertua di kampung. (Lha...Mending disuruh urus, ini malah jaga...bentar pula lagi...walah..Paijo emang oh yeah banget)

(Biar pembaca tau, Kampung si Paijo nih di Lombok sono, dimana sriti ama waletnya baur.)

Saya : Baguslah jika punya pengalaman. Modal itu. Tapi apa kamu yakin bisa?

Paijo : Ttttekad saya dah bulat Mas semenjak baca blog si Mas. The Man Who Has Done Less Than His Best, has done NOTHING, kan Mas? Dan sapa tahu pas usia saya yang ke-55, masuk ranking 128, kayak Pak Budi...

(WELEH..WELEH..bLOG...go...bLOG, salah apa saya bikin blog? menjerumus apa membanttttukah?)

Saya : Hmmm...@#%$...iya deh...Tapi setahu saya, Pak Budi itu peternak sukses lho...bukan konsultan...lagian sriti beda loh ama walet?

Paijo : (Dengan PeDenya)....Kalo sritinya pengen dijadiin walet kan tinggal ditukarin aja Mas, telornya. Lalu gak berapa lama jadi deh sarang waletnya. Kalo Pak Budi sih masih kalah ama saya, Mas. Saya sih punya jiwa enterpenyur sip...

Saya : Entrepreneur!!! Sembranangan kamu... Jadi, kalo ingin dijadiin walet, tinggal ditukar telurnya??? Begitu???...Bagus deh kalo bisa gitu. Terusin saja, Jo.

Paijo : Terimakasih Mas, Tapi support saya yah.

Saya : Oke deh...(dengan terpaksa...)

Nih akibat nulis blog!!! runyam deh jadinya!!! si Paijo jadi terpengaruh.... #@$!*) brrr...brrr...

.....Apa berhasil si Paijo??? ......Kita tunggu di Paijo Part 2.........

>>>Tidak harus di net atau disebuah blog, tapi kapanpun, dimanapun dan siapapun yang ditemui, sepanjang hayat, otak akan terus menerus menerima masukan, baik hal besar maupun sekedar hal sepele yang terkadang tak terpikirkan dan bisa membuat kita terbuai.

Baik Buruk itu pilihan, Download-lah sesuai OS.

150 the richest in Indonesia 2007

Is there your family in here? ...and who knows 1 day you will be in this list...

1 . Budi Hartono (66); Djarum; US$4.2 billion; Cigarettes, bank, property
2. Rachman Halim (60); Gudang Garam; US$3.5 billion; Cigarettes
3. Eka Tjipta Widjaya(84); Sinar Mas; US$3.1 billion; Palm Oil, Pulp, Finance, etc
4. Sudono Salim (92); Salim Group; US$2.8 billion; Food, palm Oil, Finance, etc
5. Putera Sampoerna (59); Sampoerna; US$2.2 billion; Cigarette, Casino, Investment
6. Sukanto Tanoto (57); Raja Garuda Mas; US$1.3 billion; Pulp & Paper, Palm oil
7. Eddy William Katuari (56); Wings Group; US$1.1 billion; Consumer goods
8. Aburizal Bakrie (60); Bakrie Group;US$1.05 billion; Energy, property, telecomm.,
9. Arifien Panigoro (62); Medco Energy; US$900 million; Energy
10. Hary Tanoesoedibyo (42); Global Media Com; US$820 million; Media
11. Boenjamin Setiawan (74); Kalbe Farma; US$650 million; Pharmaceutical
12. Martua Sitorus (47); Wilmar Int’l Holding; US$615 million; Palm Oil
13. Hashim D. (53); Nations Energy; US$595 million; Energy
14. Mochtar Riady (78); Lippo Group; US$585 million; Property, retail, healthcare
15. Chairul Tanjung 45); Para Group; US$565 million; Banking, Media
16.Husain Djojonegoro (58); ABC; US$560 million; Consumer foods
17. Prajogo Pangestu (56); Barito Pacific; US$525 million; Timber, Petrochemicals
18. Edwin Soeryadjaya (58); Saratoga Investama; US$520 million; Mining, infrastructure
19. Peter Sondakh (55); Rajawali Group; US$510 million; Telecomm., cement, hotel
20. Trihatma Haliman (55); Agung Podomoro; US$505 million; Property
21. Sjamsul Nursalim (65); Gajah Tunggal; US$445 million; Tyres, retail, mineral
22. Kartini Mulyadi (77); Tempo Scan Pacific; US$415 million; Pharmaceuticals
23. Osbert Lyman (57); Satya Djaya Raya; US$400 million; Timber, property
24. Paulus Tumewu (55); Ramayana; US$395 million; Retail
25. Tan Siong Kie (91); Rodamas Group; US$375 million; Manufact., consumer good
26. Dasuki Angkosubroto (78); Gunung Sewu; US$365 million; Property
27. Murdaya Po (66); Berca; US$350 million; Manufact., property
28. Sri Prakash Lohia (58); Indorama; US$345 million; Textiles, petrochemicals.
29. Jan Darmadi (66); Darmadi Group; US$340 million; Property
30. Ciputra (76); Ciputra Devp.; US$335 million; Property
31. George & Sjakon Tahija (49/54); Austindo Energy; US$330 million; Energy
32. Teddy P. Rachmat (73); Triputra Group/ Adaro; US$320 million; Coal Mining, manufact.
33. Eddy Sariaatmadja (55); SCTV; US$305 million; Media
34. Gunawan Jusuf (53); Sugar Group; US$ 295 million; Sugar
35. Sofjan Wanandi (63); Gemala & Santini Group; US$290 million; Manufacturing, insurance
36. Yos Sutomo (73); Sumber Mas; US$280 million; Timber
37. Eka Tjandranegara (60); Mulia Group; US$278 million; Property, building material
38. Sugianto Kusuma (56); Agung Sedayu; US$275 million; Property
39. Alexander Tedja (61); Pakuwon; US$270 million; Property, malls
40. Subianto Tjandra (63); Atedja Group; US$265 million; Textile, leather
41. The Nin King (75); Argo Pantes Group; US$260 million; Textile, property
42. Burhan Uray (79); Djajanti Timber; US$260 million; Timber
43. Hadi Surya (71); Berlian Laju Tanker; US$255 million; Shipping
44. Benjamin Jiaravanon (36); CP Indonesia; US$255 million; Feed Mill
45. Adyansyah Masrin (87); Lautan Luas; US$250 million; Chemical, paper
46. Sutanto Djuhar (78); First Pacific; US$250 million; China Investment
47. Tatang Hermawan (56); Fuji Palapa Textile; US$250 million; Textile
48. Tan Kian (49); Dua Mutiara; US$245 miliion; Property, textiles
49. Handojo santosa (43); Ometraco; US$240 million; Feed mill, property
50. Henry Onggo (74); Ratu Sayang Group; US$235 million; Property
51. Bachtiar Karim (50); Musim Mas; US$230 million; Palm Oil
52. Didi Darwis (61); Ling Brothers; US$225 million; Investment, property
53. Hutomo Mandala Putra (45); Humpuss; US$220 million; Shipping
54. Soetjipto Nagaria (67); Summarecon; US$213 million; Property
55. Mu’min Ali Gunawan (68); Panin; US$210 million; Banking, property
56. Jakob Oetama (76); Kompas Gramedia; US$200 million; Media
57. Kiki Barki (68); Tanito Harum; US$195 million; Coal mining
58. Tomy Winata (50); Artha Graha Group; US$185 million; Property, banking
59. Kris Wiluan (57); Citra Mas Group; US$175 million; Petrolium, supplier
60. Dahlan Iskan (56); Jawa Pos; US$172 million; Media
61. Gunawan Tjondro (53); CNI; US$170 million; Consumer goods, property
62. Rudy Suliawan (56); Mid Plaza; US$165 million; Property
63. Jogi Hendra Atmadja (61); Mayora; US$163 million; Consumer foods
64. Johannes Kotjo (62); Apac Centertex; US$162 million; Manufacturing
65. Bambang Trihatmodjo (54); Global MediaCom; US$160 million; Media
66. Muljadi Budiman (51); Honda Prospect; US$160 million; Automotive
67. Rusdi Kirana (44); Lion Air; US$160 million; Airlines
68. Luntungan Honoris (58); Modren Group; US$156 million; Property, Fuji Film
69. Rudy Unyoto (58); Daliatex Kusuma; US$155 million; Textile
70. Soedjono (58); Wirasakti Adimulya; US$150 million; Property
71. Soegiharto Sosrodjoyo (73); Sosro; US$150 million; Consumer foods
72. Eddy Tan (61); Bandung Investment; US$150 million; Textiles, garments
73. Sugianto (61); Metro Garmen; US$150 million; Textiles
74. A Tong (60); Roda Vivatex; US$150 million; Textiles
75. Aksa Mahmud (62); Bosowa Group; US$145 million; Cocoa manufacturing
76. Mardjokie Atmadiredja (70); Surya Toto Indonesia ; US$145 million; Sanitary wares
77. Sri Sultan Hamengkubuwono (61); Sultan Yogyakarta; US$140 million; Property
78. Sudhamek (51); Garudafood; US$135 million; Consumer foods
79. Budi Purnomo Hadisurjo (70); Optik Melawai; US$132 million; Optic chain
80. Cahyadi Kumala (62); Bukit Sentul; US$130 million; Property
81. Basuki Wiwoho (60); Tripatra Engineering; US$130 million; Oil and gas container
82. G. Lukman Pudjiadi (50); Jayakarta Group; US$128 million; Property, hotels
83. Jusuf Kalla (65); Hadji Kalla; US$125 million; Heavy industry, infrast.
84. Sandy Bingei (78); Sumatera Tobacco; US$125 million; Tobacco company
85. Pontjo Sutowo (57); Nugra Sentana Group; US$125 million; Property, hotels
86. Sigit Harjojudanto (56); Arseto Group; US$120 million; Investment
87. Honggo Wendratmo (59); Tirtamas Group; US$120 million; Petrochemicals
88. Soegiarto Adikoesoemo (62); Aneka Kimia Raya; US$120 million; Chemicals
89. Iskandar Widyadi (70); Bank Jasa Jakarta; US$120 million; Banking
90. Tan Tjai Kie (53); Gunung Garuda Steel; US$113 million; Manufacturing, mining
91. Susanto Lim (52); Domba Mas Group; US$112 million; Oleochemical, palm oil
92. Sukamdani Gitosardjono (79); Sahid Group; US$110 million; Property, hotels
93. Sudwikatmono (73); Indika Group; US$110 million; Entertaiment
94. Atang Latief (69); Group Atang Latief; US$110 million; Banking
95. GS Margono (69); Gapura Prima; US$110 million; Property
96. Mintarjo Halim (52); Sandratex; US$110 million; Textile
97. Henry Pribadi (60); Napan Group; US$105 million; Investment
98. Surya Djuhadi (73); Nojorono; US$105 million; Cigarettes
99. Soedarpo Sastrosatomo (87); Samudra Shipping; US$102 million; Shipping
100. Alim Markus (56); Maspion Group; US$100 million; Consumer goods
101. Widarto (62); Sungai Budi; US$98 million; Consumer goods
102. Ishack Charlie (53); Kurnia Tetap Mulia; US$98 million; Hotel, shrimp farming
103. A Siang Rusli (45); Kurnia Tetap Mulia; US$98 million; Entertainment, property
104. Pramukti Surjaudaja(45) ; NISP; US$94 million; Banking
105. Raam Punjabi (64); Multivision Plus; US$90 million; Entertainment
106. Siti Hardijanti Rukmana (58); Citra Lamtoro Gung; US$90 million; Investment
107. Benny Suherman (6o); Studio 21; US$90 million; Cinemas
108. Putra Masagung (47); Gunung Agung; US$90 million; Book stores, property
109. Marimutu Manimanen (52); Busana Apparel; US$90 million; Textile
110. Ibrahim Risjad(73); Risjadson; US$90 million; Investment
111. Hendro Gondokusumo (58); Dharmala Intiland; US$87 million; Property
112. Dick Gelael (73); Fast Food Indonesia ; US$86 million; Restaurant, supermarket
113. Joseph Chuang (58); Petra Foods Group; US$86million; Consumer foods
114. Mulyadi (62); Gunung Geulis; US$86 million; Golf and Contry club
115. Joe Kamdani (71); Datascrip; US$85 million; IT, Office equipment
116. Usman Admajaya(62) ; Bank Danamon (former); US$85million; Investment
117. Kaharudin Ongko (70); Ongko Group; US$85 million; Property, ceramics
118. Benjamin Soeryadjaya (58); Surya Internusa; US$85 million; Property, finance
119. Suryadharma Paloh (56); Indo Cater & Media; US$82 million; Media
120. Djoko Susanto (57); Alfa Retailindo; US$81 million; Retails
121. Husein Sutjiadi (53); Davomas; US$80 million; Cocoa trading
122. Sandiaga Uno (38); Saratoga Capital; US$80 million; Investment
123. Steven Kusuma (44); Bentoel; US$78million; Cigarettes
124. Fajar Suhendra (55); Sumatera Growth; US$76 million; Steel
125. Purnomo Chandra (60); Blue Bird; US$75 million; Transportation
126. Husen Lumanta (62); Himalayatex; US$75 million; Textile
127. Setiawan Djody (58); Setdco Group; US$72 million; Shipping
128. Boedi Mranata (55); Jasa Angkasa Semesta; US$71 million; Bird nest
129. Rachmat Gobel (45); Gobel International; US$70 million; Electronics
130. SD Darmono (58); Jababeka; US$70 million; Property
131. Bambang Setijo (58); Pan Brothers; US$70 million; Textiles
132. Teddy Tohir (72); Trinugraha Tohir; US$70 million; Media, investment
133. MS Hidayat (54); MSH Group; US$70 million; Property
134. Johannes Siegfried (42); Deli Indah Perkasa; US$70 million; Bird nest
135. Ilham & Tareq Habibie (44/42); Ilthaby Rekatama; US$68 million; Investment
136. Awong Hidjaya (56); Bank Djasa Artha; US$67 million; Banking
137. Sugiono Wiyono (55); Trikomsel; US$65 million; Electronics
138. Hendro Setiawan (54); Pikko Group; US$63 million; Property
139. Bambang Wiyogo (54); Kuningan Protama; US$62 million; Property
140. Probosutejo( 77); Mercu Buana Group; US$61 million; Property
141. Jahja Santoso (62); Sanbe Farma; US$60 million; Phamaceutical
142. Lesmana Basuki (84); Sejahtera Bank Umum; US$60 million; Banking
143. Frans Siswanto (63); Saka Agung Abadi; US$58 million; Property
144. Harry Harmain Diah (75); AIA Group; US$57 million; Insurance
145. Sudjono Karim (44); Capella Group; US$55 million; Automotive
146. Oei Hong Djien(68); Djarum; US$53 million; Tobacco
147. Suzie Darmawan (45); Body Shop, Centro; US$52 million; Consumer goods
148. Rachmat Mulya Suryahusada (58); Bank Bumi Artha; US$51 million; Banking
149. Lisa Tirto Utomo (56); Tirta Investama; US$50 million; Investment
150. Ipung Kurnia (44); Hero; US$50 million; Retail
...
...
...
...
...
...
1000000000001. Funny Swiftlet (1th 8bln); Blogger; US$XX; Bird nest

...walah jauuuhhhh bro kejar rangking ke-128...
...pada usia 55tahun, harus rangking ke-127...
...ketinggian ngga???...

Tuesday, August 5, 2008

Blog Walet

Ada 3 Blog yang membahas tentang walet yang menarik perhatian saya dari sekian blog walet di net. Ketiga Blog ini dibuat oleh blogger asal Malaysia. Terlepas dari apa maksud dan tujuan mereka dibalik sebuah blog, yang jelas mereka begitu antusias menuangkan semua yang mereka tahu tentang walet. Beberapa tulisan atau tips-tips mereka ada yang bermanfaat dan bisa dipraktekkan di rumah walet kita.

Kenyataannya Indonesia sebagai pelopor dan produsen terbesar dalam industri sarang walet malah masih serba tertutup. Itu bagus atau tidak? Bisa iya bisa tidak. Seperti yang kita ketahui rumah walet di Indonesia terus menjamur sedangkan populasi walet sepertinya stagnan bahkan disatu tempat makin hari makin merosot karena walet pada migrasi kedaerah yang pakannya lebih terjamin. Bisa jadi dengan kita mempublikasikan segala hal tentang walet, orang-orang mulai berpikir dua kali buat dirikan rumah walet baru. Tapi bisa jadi yang terjadi malah sebaliknya.

Nah dari cerita diatas, kalo kita ikut-ikutan publikasi, siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan? Yang jelas dengan kondisi saat ini, konsultan walet lah yang paling diuntungkan. Lalu bagaimana? Kita publikasi atau tidak?
Wah, ngga usah pusing. Kan udah dijawab tadi. Konsultan yang paling untung saat ini.
Karena itu, marilah kita rame-ramein bursa konsultan daripada nungguin rumah walet tahunan yang isinya kecoa. Betul ngga?
Targetnya siapa?
Malaysia dan Thailand dong!!!
Kok ngga di Indonesia?
Indonesia sih jago ngecap doang...
Masa jeruk makan jeruk...kwakakaka...
Jadi publikasi pa tidak?
Wah bego kamu, kalo pengen tenar yah publikasi dong...
Gitu aja kok repot...

Monday, August 4, 2008

Tukar Guling Rumah Walet

Investasi rumah walet bisa dikatakan investasi jangka panjang yang membutuhkan modal besar, bagi saya loh, ntah bagi orang lain. Punya rumah walet bukan berarti setelah sekian bulan lalu bisa panen kiloan dan kaya raya. Masih panjang bro perjalanannya. Saat ini dimana rumah walet dimana-mana jangan mimpi-lah panen kiloan dalam waktu singkat itu gampang. Asli susah bro. Butuh kesabaran dan ketelatenan. Waletnya kering, rumah waletnya banjir.
Nah kalo dah terlanjur punya rumah walet yang tahunan tapi isinya kecoa doang atau sebiji sarang, saya usulin dirombak bikin tempat karaoke atau panti pijit, lebih menguntungkan coy. Drop walet-walet bergincu disana, wah wah wah...ga pake suara pun dijamin walet-walet jantan pada datang. Cocok?

Funniest Swiftlet Blog

Selamat Datang di Funniest Swiftlet Blog
Blog yang berisikan semua hal lucu tentang dunia walet.
Dunia walet, dunia duit. Dunia duit, kita punya dunia.
Dengan catatan jika rumah waletnya berisi yah.
Jika tidak berisi, silahkan mampir di blog ini.
Buat hilangkan stress dan ngetawain diri sendiri.

Selamat Membaca...